ADVERTISEMENT

Trump Mengabaikan Netanyahu dalam Tur Teluk: Perubahan Kebijakan Luar Negeri AS yang Berani?

2025-05-18
Trump Mengabaikan Netanyahu dalam Tur Teluk: Perubahan Kebijakan Luar Negeri AS yang Berani?
The New York Times

Dalam langkah yang mengejutkan dan berpotensi mengubah lanskap geopolitik Timur Tengah, Presiden AS Donald Trump melanjutkan tur diplomatiknya di Teluk dengan fokus utama pada Iran, Gaza, Suriah, dan Yaman – tanpa konsultasi signifikan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Keputusan ini menandai pergeseran signifikan dari kebijakan luar negeri AS selama beberapa dekade terakhir, menimbulkan pertanyaan tentang masa depan hubungan AS-Israel dan dampak regional yang lebih luas.

Selama kunjungannya, Trump menekankan pentingnya kerja sama dengan negara-negara Teluk dalam menekan Iran, yang ia anggap sebagai ancaman utama terhadap stabilitas kawasan. Ia juga membahas potensi solusi untuk konflik berkepanjangan di Gaza, situasi kompleks di Suriah, dan krisis kemanusiaan di Yaman. Yang paling mencolok adalah kurangnya keterlibatan Netanyahu dalam diskusi-diskusi ini, sebuah hal yang sebelumnya dianggap sebagai hal yang lumrah dalam hubungan bilateral AS-Israel.

Mengapa Trump Mengabaikan Netanyahu?

Beberapa analis berpendapat bahwa Trump mungkin berusaha untuk menjauhkan diri dari posisi Netanyahu yang lebih tradisional dan hawkish, terutama mengenai Iran. Trump telah menunjukkan minat untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan Iran, meskipun ada tekanan dari beberapa pihak di Kongres dan di dalam pemerintahannya sendiri. Keputusan untuk melanjutkan tur Teluk tanpa Netanyahu dapat dilihat sebagai sinyal bahwa Trump siap untuk mengambil pendekatan yang lebih independen terhadap Timur Tengah.

Faktor lain yang mungkin berperan adalah keinginan Trump untuk menunjukkan kepada negara-negara Arab bahwa AS berkomitmen untuk keamanan dan stabilitas mereka, terlepas dari pandangan Israel. Dengan fokus pada kerja sama dengan negara-negara Teluk, Trump berharap dapat membangun koalisi yang lebih luas untuk menghadapi tantangan regional.

Implikasi bagi Hubungan AS-Israel

Keputusan Trump untuk mengabaikan Netanyahu dalam tur Teluk telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan beberapa pendukung Israel di AS dan di Israel. Mereka berpendapat bahwa hal itu merusak hubungan khusus antara kedua negara dan mengirimkan sinyal yang salah kepada musuh-musuh Israel.

Namun, pendukung Trump berpendapat bahwa ia hanya berusaha untuk menyeimbangkan kepentingan AS di Timur Tengah dan bahwa hal itu tidak serta merta merugikan hubungan dengan Israel. Mereka menunjuk pada komitmen Trump terhadap keamanan Israel, termasuk pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pemindahan kedutaan besar AS ke kota tersebut.

Dampak Regional yang Lebih Luas

Pergeseran kebijakan luar negeri AS yang ditunjukkan oleh tur Teluk Trump dapat memiliki dampak regional yang signifikan. Jika Trump berhasil membangun koalisi yang lebih luas dengan negara-negara Teluk untuk menghadapi Iran, hal itu dapat membantu menstabilkan kawasan dan mencegah konflik lebih lanjut. Namun, jika langkah-langkahnya menyebabkan ketegangan antara AS dan Israel, hal itu dapat memperburuk ketidakstabilan regional.

Pada akhirnya, dampak dari keputusan Trump hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti: tur Teluk Trump telah menandai momen penting dalam kebijakan luar negeri AS dan telah menimbulkan pertanyaan penting tentang masa depan Timur Tengah.

ADVERTISEMENT
下拉到底部可发现更多精彩内容